Media Untuk Pembelajaran Anda

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Media Sarana Pembelajaran

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

Rabu, 06 Mei 2009

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel, sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. Ayo ke sini, bermain-main lagi denganku, pinta pohon apel itu. Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi, jawab anak lelaki itu, aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya. Pohon apel itu menyahut, Duh, maaf aku pun tak punya uang..tapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun setelah itu, anak lelaki itu tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. Ayo bermain-main denganku lagi, kata pohon apel. Aku tak punya waktu, jawab anak lelaki itu, Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kini membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolong-ku? Duh, maaf aku pun tak punya rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu, kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang. Tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. Ayo bermain-main lagi denganku, kata pohon apel. Aku sedih, kata anak lelaki itu. Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar? Duh, maaf aku tak punya kapal. Tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah. Kemudian anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalau pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. Maaf anakku, aku sudah tak memiliki buah apel
lagi untukmu. Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk menggigit buah apelmu. Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat. Sekarang aku sudah terlalu tua untuk itu. Aku benar-benar tak punya apa-apa lagi yang bisa aku berikan kepadamu. Yang tersisa hanyalah akar akarku yang sudah tua dan sekarat ini, kata pohon apel sambil menitikkan air mata. Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang. Aku hanya membutuhkan tempat beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. Ooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang. Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air
matanya. Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Antum mungkin berpikir betapa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon apel itu. Tapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

“Mari kita sayangi orang tua kita selagi mereka masih ada. Berbuat baiklah pada mereka dan bahagiakan mereka. Jangan tunggu sampai beliau meninggalkan kita, karena penyesalan takan ada artinya, lakukan apa yang bisa kita lakukan untuknya, sebagaimana mereka banyak berkorban untuk kita “

Kisah Labu dan Labi

Di sebuah kampung yang terpencil, tinggal dua orang sahabat yang sangat akrab bernama Labu dan Labi. Kehidupan mereka berdua boleh dikatakan kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. Maklumlah, bekerja sebagai pengutip besi tidak menjanjikan pendapatan yang lumayan lebih-lebih lagi dengan besi yang semakin kurang. Hendak bekerja di syarikat-syarikat swasta pula, kelulusan mereka setakat darjah 6 sahaja. Itu pun cuma dapat ‘D’ dalam bahasa Melayu sahaja. Lagi pun sekarang ni zaman gawat, banyak syarikat yang sedang berkira-kira hendak buang pekerja.

Labu dan Labi sepasang sahabat yang bercita-cita besar. Harapan mereka agar pada suatu hari nanti mereka akan ada bengkel membaiki kenderaan sendiri kerana selain pandai mengumpul besi buruk, Labu dan Labi juga mengambil upah bekerja secara ‘part time’ di bengkel kereta Ah Kar Rut. Pemilik bengkel kereta di kampungnya. Jadi, setiap hari mereka bekerja keras mengumpul besi buruk.

Wang simpanan mereka setakat ini cuma ada RM515.45 sahaja. Cukup untuk membeli sebuah televisyen LG ‘flat screen’ 32 inci ’second hand’. Mereka berdua berbincang bagaimana hendak menambah pendapatan sampingan.

Di keheningan malam ketika dalam perjalanan pulang dari bengkel, Labu ternampak satu risalah yang cantik dan menarik perhatiannya. Risalah tersebut diambil dan ditunjukkan kepada Labi. Keterangan dalam risalah tersebut berbunyi begini :

“PELUANG HEBAT..PROGRAM MENJANA WANG TANPA PERLU BEKERJA KERAS!! MANTAP DAN HEBAT!! ANDA MAMPU MENJADI JUTAWAN DALAM MASA 24 JAM!!”

“DAFTAR SEGERA DAN JADILAH YANG TERAWAL UNTUK MENIKMATI KEUNTUNGAN BERGANDA.. CARANYA SUNGGUH MUDAH. KAMI AKAN BERIKAN ANDA MESIN UNTUK MENCIPTA WANG DALAM TEMPOH YANG SINGKAT. “

“TETAPI SEBELUM ITU, ANDA DIKEHENDAKI MEMASUKKAN SEJUMLAH WANG KE DALAM AKAUN BERIKUT :

BANKRUP BANK
RM500.00
123-4567-891011

SETELAH MASUKKAN WANG TERSEBUT, HANTARKAN EMAIL KEPADA KAMI DI :

ADMIN@KOKENATIPU.COM

“SETELAH PENGESAHAN DIBUAT, PIHAK KAMI AKAN MENGHANTAR MESIN DUIT TERSEBUT KEPADA ANDA DALAM TEMPOH 24 JAM!! CEPAT, JANGAN BIAR ORANG LAIN DAPATKANNYA SEBELUM ANDA”

Maka, tercenganglah Labu dan Labi setelah membaca risalah tersebut. Malam itu juga mereka buat keputusan untuk mendapatkan ‘mesin’ buat duit tersebut.

Keesokkan harinya, bermodalkan simpanan yang cuma RM500.00 itu, mereka masukkan duit ke dalam akaun yang tertera dan menghantar email kepada admin untuk pengesahan. Lima minit kemudian, email mereka berbalas dan terteralah ayat berikut :

“STATUS PENGESAHAN BAYARAN ANDA TELAH DIBUAT. SILA KLIK PADA LINK BERIKUT UNTUK MENDAPATKAN ‘MESIN BUAT DUIT’.

http://www.kopastiditipu.com/mesinleburduit/0001/######

Labu dan Labi berasa sangat beruntung kerana dalam tempoh 24 jam akan datang mereka akan menjadi individu yang paling kaya di kampung mereka. Mereka segera mendapatkan ‘mesin’ tersebut.

Namun, apa yang mendukacitakan mereka adalah bukan ‘mesin sebenar’ yang mereka dapat. Apa yang mereka dapat adalah PDF tentang cara-cara menjana pendapatan secara online.

Mereka segera meninggalkan premis komputer dengan wajah yang sugul. Modal simpanan untuk menubuhkan sebuah bengkel kereta lebur begitu sahaja.

Pemilih premis menyedari situasi mereka lalu memanggilnya. Berikut adalah nasihat pemilik premis berkenaan :

“HIDUP BUKANLAH SEMUDAH YANG DISANGKA. KITA TIDAK BOLEH BERJAYA DENGAN JALAN YANG SINGKAT. SENTIASALAH BERHATI-HATI DALAM MEMBUAT SEBARANG KEPUTUSAN. BERFIKIR DAN MERANCANG ITU LEBIH BAIK DARIPADA MEMBUAT TANPA BERFIKIR.”

“SEMUA ORANG INGINKAN KEBEBASAN KEWANGAN. NAMUN, TIADA JALAN PINTAS. KITA KENA SENTIASA BERUSAHA BARULAH BOLEH BERJAYA. KEGAGALAN ANDA HARI INI AKAN MENGAJAR ANDA SUPAYA KESILAPAN YANG SAMA TIDAK BERULANG KELAK.”

“TUNTUTLAH ILMU KERANA HANYA DENGAN ILMU, ANDA AKAN MENJADI SEORANG YANG BERJAYA. JANGAN MUDAH PUTUS ASA. TERUSKAN BERUSAHA”.

Sekian.

BERMUSUH DENGAN SIFAT MALAS

alas adalah musuh utama manusia untuk bergerak maju. Oleh itu, kita perlu buang sifat malas, supaya motivasi untuk kita berdaya maju tidak pudar. Cuba anda renungi diri sendiri, tanya diri sendiri “ Aku ni okey ke?”. “Aku ni okey ke pada pandangan mata aku sendiri dan pada pandangan mata orang lain?”

Mungkin pada padangan mata kita sendiri, kita adalah orang sempurna, sebab kita tahu siapa kita, kita memutuskan apakah yang hendak kita nilai pada diri kita. Namun hakikatnya, jarang sekali dalam penilaian tersebut mengambilkira tingkahlaku yang baik atau buruk serentak.

Macam mana pula pada pandangan mata orang lain terhadap kita? Cuba fikirkan… Jawapannya, sudah tentu mereka mengatakan kita okey. Lainlah kalau memang kita orang yang bermasalah. Mengapa mereka mengatakan kita okey?, sebab orang lain tidak selamanya berada bersama kita. Oleh itu, kita ni okey atau tak okey, kita saja yang tahu. Jadi, marilah kita sama-sama tanya diri kita sendiri, ‘Kita ni okey ke?’, dan jawapannya mestilah dengan hati kecil, hati yang jujur dan ikhlas.

Berbalik pada persoalan asal iaitu berkaitan perkataan yang amat dimusuhi oleh perkataan motivasi. Iaitu malas.

Apa pun yang kita lakukan, kalau ada perkataan malas di hujung, jawapannya gagal, separuh gagal atau kesannya output yang terbentuk bermalas-malas (sekadar melepas batuk ditangga).
Pelajar – pelajarannya akan merosot
Pekerja – hasil kerjanya tidak menepati sasaran syarikat.
Suri rumah – banyak tidur dan mengumpul lemak
Pemimpin – kepimpinannya hentam keromok

Cth: Sebelum pergi ke pejabat; kalau kita sudah set minda bahawa banyak benda kita nak buat dipejabat, esoknya bangun pagi sahaja kita dah katakan pada diri kita “Malasnya nak pergi ke pejabat”.

Malasnya nak bangun
Malasnya nak solat subuh
Malasnya nak mandi
Malasnya nak buat sarapan
Malasnya nak pandu kereta/motor
Malasnya nak buat kerja

Saya percaya hari tersebut merupakan hari yang kurang berkualiti bagi diri kita. Semua ini sebab apa? Sebab ada perkataan malas. Hanya satu perkataan ini boleh merubah begitu sekali nilai hidup kita. Hanya kerana malas, bukan sahaja hidup tidak berkualiti malah matlamat yang menjadi target hidup pun boleh tersasar. Keseimpulannya, MALAS pembunuh motivasi diri manusia yang utama.

3 cara untuk mengelak rasa malas;

Buang perkataan malas dengan pantas – malas berlaku bila kita berseorangan. Jadi, pertama buang perkataan
malas ganti dengan pantas dan anggaplah ada yang memerhati.

Guna otak kanan iaitu otak kreatif – selalu mengubah perjalanan (approach) hidup hari demi hari. Namun, hasrat,
target, sasaran, kehendak, kemahuan, azam dan cita-cita tetap sama.

Beri stamina kepada diri sendiri – orang jadi malas sebab dia tidak bertenaga, tidak ada hasrat, target, sasaran,
kehendak, kemahuan, azam dan cita-cita.

Renungan “ Perubahan yang paling baik ialah perubahan yang berlaku dari dalam sebab itu kekal, perubahan yang paling buruk ialah perubahan luaran sebab itu hanya lakonan”.

MOTIVASI DIRI - KITA HAIWAN KER MANUSIA ?

aya telah membaca beberapa buah buku yang berkisar berkenaan motivasi diri. Apa yang saya boleh huraikan ialah motivasi sebenarnya suatu bentuk inovasi minda yang memerlukan cetusan bagi membangkitkannya. Manusia dan haiwan mempunyai motivasi asas yang sama. Tetapi, bezanya manusia mempunyai peluang dan kemampuan untuk mengembangkan motivasi asas tersebut untuk mendapatkan faedah maksimum dirinya sebagai insan di dunia. Contoh; Apa yang sama sebenarnya?...manusia - bila perut lapar, tergerak hati untuk mencari makanan, bagaimana mencari makanan? Disalurkan pula ke minda untuk mencetuskan idea atau cara/kaedah untuk mencari makanan. Dan kadang-kadang nafsu pula menjadi perhitungan minda untuk memilih makanan yang bagaimana bagi memenuhi selera pada masa itu. Haiwan – bila lapar, perlu makan. Disebabkan rantaian yang ringkas inilah, haiwan tidak berpeluang untuk mengembangkan potensi mereka.

Saya percaya proses ini tidak selalu difahami oleh kebanyakan orang. Begitu juga dengan saya yang masih mencuba untuk memahaminya. Tidaklah ALLAH ciptakan manusia itu kecuali untuk memperhambakan diri kepada-NYA dan mentadbir dunia. Apa yang penting di antara proses tersebut adalah bagaimana manusia mentadbir dirinya sendiri. Secara peribadi, saya melihat proses ini mudah dan diketahui secara semulajadi. Namun, saya gagal untuk mendapatkan semua kebaikan daripada potensi diri saya sendiri. Dan saya percaya anda semua juga melalui situasi yang sama. Oleh itu, sesuatu perlu dilakukan supaya potensi-potensi yang sentiasa menanti untuk dikembangkan itu tidak dibazirkan begitu sahaja. Suiznya perlu dipetik. Lampu yang berada dalam diri perlu dihidupkan. Samar-samar yang meyelimuti perlu diterangkan.

Sebenarnya, ada juga manusia yang hidup di dunia ini dengan motivasi asas sama seperti binatang yang saya katakan tadi. Sebab itu, saya boleh katakan matlamat mereka hanyalah hidup untuk makan dan motivasinya hanyalah untuk mencari makan. Motivasi asas yang hidup secara semulajadi itu belum cukup untuk menerangkan seluruh alam diri. Ibaratnya ia hanyalah sebiji mentol yang malap cahayanya. Memang boleh digunakan untuk melihat tetapi untuk mencari sebatang jarum yang jatuh ke lantai hampir mustahil. Mengapa tidak hidupkan lampu-lampu yang lain sebab suisnya ada di tangan? Mengapa tidak beri peluang pada diri mencerah sedangkan peluang mencerah itu amat terbuka sekali.

Anda boleh tahu apakah lampu diri anda malap atau terang benderang dengan melihat berapa jenis pekerjaan yang boleh anda lakukan dalam masa serentak. Saya telah mencuba bekerja dua jenis pekerjaan pada masa yang sama (semasa saya mula bekerja di Shah Alam pada tahun 2002), keputusannya ialah saya hanya bertahan selama sebulan. Bukan tidak bermotivasi, tetapi pada masa itu saya tidak mempunyai ketahanan diri, tidak sabar, dan tidak merancang seawalnya. Ini bermakna lampu diri saya tidak menyala pada ketika itu. Sesetengah orang hanya melakukan satu pekerjaan dalam hidupnya, itupun tidak secemerlang mana dan menganggapnya terlalu susah dan akhirnya menbiarkan lampu-lampunya malap atau tidak menyala dan menyangka dia memang tidak berupaya untuk pergi lebih jauh.

Bagi saya, ia merupakan satu pembaziran yang tidak seharusnya. Sesuatu itu memang tidak diketahui wujud atau tidak selagi belum diuji. Ramai orang mengeluh tidak pandai menulis tapi tidak pernah mahu mencubanya. Sebagai contoh, menulis artikel dalam Tsp (The Superb Post) atau Laman Web ini. Ramai yang mengaku bodoh dalam hal-hal kreatif, tapi tidak pernah berusaha untuk memulakannya. Saya percaya ramai orang mengaku tidak pandai sesuatu perkara tetapi tidak pernah mahu belajar atau mengambil peduli tentangnya. Begitu jugalah dengan saya. Saya berharap kita semua sama-sama mempunyai kemahuan untuk mencuba sesuatu yang baru (maksud saya yang baik-baik) dari semasa ke semasa.

Jangan berdolak dalih, cubalah dulu. Cuba dan terus mencuba. Daripada situ ukuran boleh dibuat. Jangan mengagak saja sebab agakan biasanya menyimpang dari hakikat. Tiada sesiapa tahu apa yang akan terjadi sehingga dia mengusahakannya. Saya ambil contoh kisah keluarga saya.

Semasa saya tingkatan 3, ibu saya ingin memulakan perniagaan kecil-kecilan. Pada masa itu, saya sangat menyokong penuh usahanya. Sayalah orang pertama membantu menyediakan juadah kuih muih untuk dijual pada bulan ramadan. Terlintas pada masa itu juga untuk menjual air tebu dan sambutannya amat diluar dugaan. Saban hari, sepanjang bulan ramadan, saya dan ibu akan berulang-alik dari rumah ke pekan untuk berniaga, menyediakan juadah setiap hari selepas balik dari sekolah. Pada masa itu, saya amat kagum dengan ibu yang sanggup mengorbankan masa rehatnya setelah penat menjadi suri rumahtangga. Hasilnya, pada hari raya tahun itu saya dan adik-beradik yang lain telah mendapat baju dan kasut baru hasil daripada penat lelah ibu berniaga. Bila anda membaca kisah di atas, agaknya watak siapa yang tertinggal. Ya, bapa saya. Dia sangat tidak bersetuju dari mula kami berniaga. Alasannya, malu dengan jiran lain, takut rugi, tiada orang nak beli, sebab dah ramai orang berniaga dan sebagainya. Namun, apabila melihat hasilnya di hari raya tahun itu, dia kagum dan tahun seterusnya dialah orang pertama menyatakan hasrat supaya kita akan berniaga setiap hari bukan sahaja pada bulan ramadan.

Sebenarnya, apa yang saya ingin katakan ialah alasan-alasan yang bapa saya berikan cumalah agakan yang nyata. Oleh itu, marilah mencuba. Seseorang yang tidak pernah cuba berniaga, tidak akan tahu potensi dirinya dalam bidang itu sehinggalah dia benar-benar mencuba dengan memberikan sepenuhi perhatian terhadap usaha-usaha itu. Saya telah bertemu ramai ahli perniagaan yang menyatakan dia tidak pernah terfikir akan menjadi seorang peniaga yang berjaya, semuanya bermula daripada cuba-cuba. Sebaliknya, saya perhatikan ramai ahli akademi yang beku dan statis di tempatnya.



>> Inilah gambar bapa bersama kereta barunya.

Sesungguhnya, motivasi adalah satu anugerah terbesar ALLAH terhadap hamba-hamba-NYA. Memang benar, kemahuan untuk mengubah hidup memotivasi manusia, kemahuan untuk makan, pakaian dan tempat tinggal boleh merangsang manusia berusaha, tetapi itu adalah motivasi primer yang juga dimiliki oleh haiwan. Haiwan termotivasi untuk bergerak demi perutnya yang kosong. Malahan tumbuhan terlindung boleh memotivasi diri untuk tumbuh menyendeng untuk mendapatkan matahari. Siapa yang mengajar ini? Itulah motivasi primer yang memang sedia ada dalam setiap hidupan.

Manusia dibezakan dengan haiwan dan tumbuhan dari sudut ini dengan satu lagi bentuk motivasi dipanggil motivasi skunder. Motivasi ini mampu mempercepatkan langkah yang tadi lemah, lembik dan lembab. Motivasi ini mampu membuatkan seorang wanita tua melompat melepasi longkang besar. Motivasi ini mampu menjadikan manusia itu super. Motivasi ini mampu menjadikan manusia itu melakukan enam pekerjaan serentak. Motivasi ini mampu menahan haus dan lapar. Pada ketika tertentu motivasi ini mampu mencairkan besi, membina aura yang bertindak bagaikan baju besi, mencetuskan arus kecemerlangan alpha (bukan alfa) setiap masa dan banyak sekali.

Saya rasa, seluruh penghidupan kita menggunakan motivasi kedua ini. Apa hendak dihairankan kalau orang rajin berusaha semata-mata untuk perutnya, semata-mata untuk kehidupannya, sebab itu tabii alam. Tapi kita patut berasa hairan mengapa manusia sanggup menggadaikan potensi dirinya dan meletakkan diri setaraf haiwan dan tumbuhan. Fikirkanlah….