Media Untuk Pembelajaran Anda

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Media Sarana Pembelajaran

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

Selasa, 27 Desember 2011

Relational vs Flat File Databases


Flat flie database adalah suatu database yang didesain menyertakan suatu  tabel   tunggal. Flat   file  database  meletakkan  seluruh data  kedalam  tabel   tunggal,   atau daftar,  dengan kolom­kolom yang  merepresentasikan seluruh parameter. Sebuah flat file bisa terdiri dari banyak kolom, seringkali dengan duplikasi data  yang cenderung menyebabkan kerusakan data (data corruption). Jika Anda memutuskan untuk menggabungkan data diantara dua flat file, maka Anda harus melakukan copy dan paste informasi yang relevan dari satu file ke file yang lainnya. Disini tidak ada otomatisasi diantara dua flat file. Jika Anda memiliki dua atau lebih flat file yang berisi data alamat klien, sebagai contoh, klien telah berpindah alamat, maka Anda harus merubah secara manual alamat klien tersebut yang ada dalam setiap flat file. Perubahan informasi dalam satu file tidak memiliki sangkut paut dengan file   lainnya.   Flat   file  menawarkan     fungsionalitas   untuk   menyimpan   informasi, memanipulasi   kolom­kolom,  mencetak dan menampilkan informasi  yang terformat, pertukaran informasi dengan orang lain melalui email dan melalui internet. Beberapa flat file bisa dikerjakan pada   file­file   eksternal, seperti  text  editor, agar   memperluas fungsionalitas dan mengatur informasi yang berhubungan.
Dilain   pihak,   suatu  Relational   database,  menggabungkan   tabel­tabel   dengan   berbagai metode   untuk   dapat   berkerjasama.   Hubungan­hubungan   antar   tabel  data   dapat dibandingkan,   disatukan,   dan   ditampilkan   dalam  form­form  database.   Sebagian   besar relational database menawarkan fungsionalitas untuk berbagi (share) data:
  • Melalui jaringan
  • Melalui internet
  • Dengan laptop dan perangkat elektronik lainnya seperti palm pilots
  • Dengan software­software system yang lain
Mendesain flat file database adalah sederhana, dan memerlukan sedikit pengetahuan desain 
database. Flat file dapat dikembangkan dengan hanya menggunakan satu database engine. Flat file dapat dibuat dalam relational database engine dengan tidak mengambil manfaat atau keuntungan dari konsep­konsep desain relasional. Mendesain suatu relational database memerlukanperencanaan yang lebih dari pada  flat file database. Dengan flat  file, menambah informasi sepertinya perlu dipertimbangkan. Dengan relational database, dapatmenyimpan data kedalam tabel­tabel sedemikian rupa sehingga hubungan antar tabel dapat dimengerti.  Membangun   suatu   relational database   sangat   tergantung  pada   kemampuan Anda untuk menetapkan suatu model relasional. Model harus benar­benar menggambarkan penuh   bagaimana   data   diorganisir   dalam   ketentuan   struktur   data,   intergriti,  query, manipulasi, dan penyimpanan.
Relational database memungkinkan user­user untuk mendefinisikan kolom­kolom record tertentu sebagai key atau index, melakukan pencarian, menghubungkan record­record antar tabel dan menetapkan batasan­batasan integritas.  Query­query pencarian lebih cepat dan lebih  akurat jika  berdasarkan nilai­nilai  yang  telah diindex.  Record­record  tabel  dapat dengan   mudah   dihubungkan dengan nilai­nilai yang telah diindex.  Batasan­batasan integritas dapat ditetapkan untuk menjamin bahwa hubungan antar tabel tersebut syah. Jika Anda dapat  membuat  sebuah hubungan satu­ke­banyak  (one­to­many)  dalam  tabel­tabel data Anda , sebaiknya Anda menggunakan relational database karena flat file tidak cukup untuk menangani seluruh pemrosesan data yang Anda butuhkan.
Relational database menawarkan proses reporting yang lebih baik, dengan berbagai report 
generator   yang  memfilter   dan  menampilkan   kolom­kolom  pilihan.  Relational   database menawarkan   kemampuan  membuat  module­module   reporting  Anda   sendiri.   Sebagian besar relational database juga menawarkan kemampuan mengimpor dan mengekspor data dari software lainnya.

Terdapat   tiga   sistem  relational   database   yang   utama:   proprietary,     open   source,   dan 
embedded. Relational database yang proprietary biasanya memerlukan  penggunaan bahasa­bahasa pengembangan yang juga  bersifat proprietary guna menyempurnakan SQL. Sebagai contoh  MS Access yang menggabungkan visual basic dengan SQL.

Database­database   open   source,   seperti  MySQL,   didistribusikan   dengan   gratis   agar mendorong pengembangan user. Embedded dan relational database dikemas sebagai bagian dari paket ­ paket software  lainnya, seperti  paket­paket   software   tax­preparation.  Vendor mensuplai database,  dan  seluruh perlengkapan­perlengkapan manipulasi  yang berhubungan, untuk mengontrol   struktur   database.   Database­database   ini   biasanya   disertakan   oleh 
perlengkapan­perlengkapan yang mana menyediakan audit bekas­bekas transaksi.  

Senin, 12 Desember 2011

ALGORITMA PEMETAAN KE SKEMA ER RELASIONAL


1.      untuk setiap entity type E yang regular (non-weak) dalam skema ER, buat satu relasi R yang attributenya meliputi semua simple attribute dari E.    Untuk suatu composite attribute, hanya komponen simple attributenya yang dipetakan. Kemudian pilih satu key attribute dari E sebagai primary key dari R Jika key terpilih adalah composite, maka primary key dari R dibentuk dari satu set simple attribute dari composite
Note : Dalam langkah pertama ini, keterlibatan kunci tamu dan relationship attribute jangan dipikirkan dulu.
 2.      Untuk setiap weak entity type  W dalam skema ER dengan owner entity type E, buat satu relasi R yang attributenya meliputi semua simple attribute (atau simple component dari composite attribute).
Masukkan sebagai foreign key dalam R, Primary key attribute dari relasi-relasi yang merupakan owner/pemilik dari W (dapat diperoleh dengan memperhatikan identifying relationship type dari W).
Primary key dari R dibentuk dari kombinasi antara primary key dari relasi-relasi pemilik dan partial key dari weak entity type W (jika ada).
 3.      Untuk setiap binary 1:1 relationship type R dalam skema ER, perhatikan relasi-relasi S dan T yang berkorespondensi dengan entity type yang berpartisipasi dalam R. Kemudian, ambil salah satu relasi (misalkan S) dan cantumkan primary key dari T sebagai foreign key dalam S. Untuk kasus ini, S sebaiknya dipilih dari entity type yang berpartisipasi total dalam R (untuk mengurangi null value dari foreign key yang diambil dari T).
Notes :
Sebagai alternative untuk pemetaan dari 1:1 relationship type ini adalah dengan menggabungkan kedua entity types menjadi satu relasi tunggal. Cara ini terutama sangat sesuai bilamana kedua entity type berpartisipasi total dan tidak berpartisipasi dalam relationship type yang lain.
4.      Untuk setiap regular (non-weak relasi) binary 1 : N relationship type R, perhatikan relasi S yang mewakili entity type yang berpartisipasi pada sisi-N dari relationship type.
Cantumkan primary key dari relasi yang berperan pada sisi-1 sebagai foreign key dalam S, karena setiap entity instance pada sisi-N terkait dengan paling banyak satu entity instance pada sisi-1 dari relationship type. Kemudian, cantumkan semua simple attribute (atau simple component dari composite attribute) dari 1 relationship type sebagai attribute dalam S.
5.      Untuk setiap binary M : N relationship type R, buat satu relasi baru S untuk mewakili R. kemudian cantumkan sebagai foreign key dalam S. Primary key  dari relasi-relasi yang mewakili entity type yang berpartisipasi dalam R; dimana kombinasi dari primary keys ini akan membentuk primary key dari S juga, cantumkan semua simple attribute (semua simple component dari composite attribute) dari M:N relationship type sebagai attribute dari S.
Notes:
Binary relationship 1 : 1 atau 1 : N selalu dapat dipetakan seperti pada M:N relationship. Alternatife ini terutama sangat berguna bilamana relationship instances yang ada sangat sedikit (menghindari null values dalam foreign key).
Untuk kasus ini, primary key dari relasi ”relationship” hanya akan menjadi foreign key dari satu ”entity” relasi yang berpartisipasi. Jadi, untuk 1:N relationship, hanya pada sisi-N, sedang untuk 1:1 adalah entity relasi yang berpartisipasi total (jika ada) yang dipilih. 
6.      Untuk setiap multivalued attribute A, buat satu relasi baru R yang mencantumkan satu attribute yang mewakili A ditambah dengan primary key K (sebagai foreign key dalam R) dari relasi yang mewakili entity type atau relationship type yang mempunyai A sebagai attributenya. Primary key dari R adalah kombinasi A dan K. jika mulltivalued attribute adalah composite, maka hanya simple componentnya yang dicantumkan.
7.      Untuk setiap n-ary relationship type R (n>2), buat satu relasi baru S yang mewakili R. cantumkan sebagai foreign key attribute dalam S, primary key dari relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi juga cantumkan sebagai attribute dalam S. Semua  simple attribute(simple component dari composite attribute) dalam n-ary relationship type.
Primary key dari S biasanya berupa kombinasi dari foreign key yang mengacu pada relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi. Namun, jika ‘participation constraint’ (min, max) dari satu entity type E yang berpartisipasi dalam R mempunyai max=1, maka primary key dari S berupa satu-satu foreign key attribute yang mengacu pada relasi E’ (yang berkorespondensi dengan E). ini dilakukan karena setiap entity instance e dalam E hanya akan berpartisipasi dalam paling banyak satu relationship instance dalam R sehinggaia dapat secara unik mengidentifikasikan relationship instance dari R.