Kamis, 04 Maret 2010
Difusi Inovasi
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan[1] . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Inovasi merupakan ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.
Difusi inovasi sebenarnya didasarkan atas teori di abad ke 19 dari seorang ilmuwan Perancis, Gabriel Tarde. Dalam bukunya yang berjudul “The Laws of Imitation” (1930), Tarde mengemukakan teori kurva S dari adopsi inovasi, dan pentingnya komunikasi interpersonal. Tarde juga memperkenalkan gagasan mengenai opinion leadership , yakni ide yang menjadi penting diantara para peneliti efek media beberapa dekade kemudian. Tarde melihat bahwa beberapa orang dalam komunitas tertentu merupakan orang yang memiliki ketertarikan lebih terhadap ide baru, dan dan hal-hal teranyar, sehingga mereka lebih berpengetahuan dibanding yang lainnya. Orang-orang ini dinilai bisa mempengaruhi komunitasnya untuk mengadopsi sebuah inovasi.[2]
== Tahapan peristiwa yang menciptakan proses difusi ==
# Mempelajari Inovasi: Tahapan ini merupakan tahap awal ketika [[masyarakat]] mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya [[media]] [[massa]]. Pengadopsi awal biasanya merupakan orang-orang yang [[rajin]] membaca [[koran]] dan menonton [[televisi]], sehingga mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap [[sulit]] dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan [[cepat]] oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan kedekatan secara [[fisik]].
# Pengadopsian: Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari. Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa [[faktor]]. [[Riset]] membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi [[dorongan]] untuk mengadopsi [[perilaku]] tertentu. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh [[keyakinan]] terhadap [[kemampuan]] seseorang. Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya. Jika seseorang merasa mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mangadopsi inovasi tersebut. Selain itu, dorongan [[status]] juga menjadi faktor [[motivasi|motivasional]] yang kuat dalam mengadopsi inovasi. Beberapa orang ingin selalu menjadi [[pusat]] perhatian dalam mengadopsi inovasi baru untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang lain. Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh [[nilai]] yang dimiliki [[individu]] tersebut serta [[persepsi]] dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar [[pengorbanan]] yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil tingkat adopsinya. {{en}} Turner, West. (2007). ''Introducing Communication Theory; Analysis and Application, Third Edition'';McGraw Hill
# Pengembangan [[Jaringan]] [[Sosial]]: Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui [[hubungan]] sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa sebuah [[kelompok]] yang [[solid]] dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadaran masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal mempengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.
== Lima tahap proses adopsi ==
# Tahap [[pengetahuan]]: Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki [[informasi]] mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui [[media]] [[elektronik]], media [[cetak]] , maupun [[komunikasi]] [[interpersonal]] diantara masyarakat
# Tahap [[persuasi]]: Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat [[pemikiran]] calon pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara personal. Berdasarkan [[evaluasi]] dan [[diskusi]] dengan orang lain, ia mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
# Tahap pengambilan [[keputusan]]: Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
# Tahap [[implementasi]]: Seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.
# Tahap [[konfirmasi]]: Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan [[evaluasi]].
== Kategori pengadopsi ==
Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya mengidentifikasi 5 kategori pengguna inovasi :
# [[Inovator]]: Adalah [[kelompok]] [[orang]] yang [[berani]] dan siap untuk mencoba hal-hal [[baru]]. [[Hubungan]] sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat jarak [[geografis]]. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memeiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.
# Pengguna [[awal]]: Kelompok ini lebih [[lokal]] dibanding kelompok [[inovator]]. [[Kategori]] adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak [[opini]] dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
# [[Mayoritas]] awal: Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan [[fungsi]] penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh [[komunitas]] bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
# Mayoritas akhir: Kelompok zang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil [[keputusan]]. Terkadang, [[tekanan]] dari kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam [[kasus]] lain, kepentingan [[ekonomi]] mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
# ''[[Laggard]]'': Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih [[tradisional]], dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki [[pemikiran]] sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok ''laggard'' mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan [[zaman]].
0 komentar:
Posting Komentar