Media Untuk Pembelajaran Anda

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Media Sarana Pembelajaran

Media Referensi dan Pembelajaran yang disajikan secara menarik dan mempunyai keilmuan yang tidak di ragukan lagi keberadaanya - Junaidi Pandanwangi Soko - Tuban - Jawa Timur 085257958985.

Selasa, 16 Februari 2016

IMUNISASI DASAR

Tinjauan Umum 5 Imunisasi Dasar

1. PengertianImunisasi berasal dari kata Imun, kebal atau resistan. Anak di imunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resistan terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain (Notoadmodjo, 1997 : 37).

2. TujuanProgram imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tubercoluse (Notoadmodjo, 1997 : 39).

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah sebagai berikut :a. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.b. Apa bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang yang dapatmenimbulkan cacat dan kematian(Dick. George, 1992 : 26).

3. Jenis-Jenis ImunisasiPada dasarnya ada 2 (dua) jenis imunisasi :a. Imunisasi pasif (passive immunization)Imunisasi pasif ini adalah “Immunoglobulin” jenis imunisasi ini dapat mencegah penyakitcampak (measles pada anak-anak).b. Imunisasi aktif (active immunization)

Imunisasi yang diberikan pada anak adalah :1. BCG, untuk mencegah penyakit TBC2. DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, pertusis dan tetanus3. Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis4. Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles)5. Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B(Notoatmodjo. 1997 : 39)

Penyakit yang Dapat di Cegah Dengan Imunisasi

a. TBCUntuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG. Imunisasi BCG adalah singkatan dari Basillus Calmatto Guenin. Nama ini diambil dari nama penemu kuman yaitu Calmotto dan Guenin yang digunakan tersebut sejak tahun 1920 dibiakkan sampai 230 kali selama 13 tahunDi Negara yang telah maju, imunisasi BCG diberikan kepada mereka yang mempunyai resiko kontak dengan penderita TBC dan uji tuberkulinya masih negative, misalnya dokter, mahasiswa kedokteran, dan perawat. Uji tuberculin adalah suatu tes (uji) untuk mengetahui apakah seseorang telah memiliki zat anti terhadap penyakit TBC atau belum.Di Indonesia pemberian imunisasi BCG tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki resiko tinggi mengingat tingginya kemungkinan infeksi kuman TBC. Imunisasi BCG diberikan pada semua bayi baru lahir sampai usia kurang dari dua bulan. Penyuntikan biasanya dilakukan dibagian atas lengan kanan (region deltoid) dengan dosis 0,05 ml reaksi yang mungkin timbul setelah penyuntikan adalah : Kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat timbul luka yang lama sembuh di daerah suntikan, dan terjadi pembengkakan di kelenjar sekitar daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak). Bila terjadi hal tersebut di atas yang penting adalah menjaga kebersihan terutama daerah sekitar luka dan segera bawa kDifteri, Pertusis dan TetanusPenderita difteri, pertusis, dan tetanus ini bila tidak segera mendapat pertolongan yang memadai maka berakibat fatal. Imunisasi DPT dimaksudkan untuk mencegah ketiga penyakit tersebut di atas. Imunisasi dasar diberikan tiga kali, pertama kali bersama dengan BCG dan polio, kemudian berturut-turut dua kali dengan jarak masing-masing 4 minggu (1 bulan). Imunisasi ulangan dapat dilakukan 1 tahun setelah imunisasi ketiga dan pada saat usia masuk sekolah dasar (5-6 tahun). Imunisasi selanjutnya dianjurkan tiap lima tahun dengan imunisasi DT (tanpa pertusis).

c. PoliomyelitisPenderita poliomyelitis apabila terhindar dari kematian banyak yang menderita kecacatansehingga imunisasi sebagai usaha pencegahan sangat dianjurkan.Imunisasi polio di Indonesia dilakukan dengan cara meneteskan vaksin sabin sebanyak 2 tetes di mulut. Pertama kali diberikan bersama BCG dan DPT pertama pada usia dua bulan. Kemudian diulang dengan jarak 4 minggu sebanyak 4 kali. Imunisasi ulangan dilakukan satu tahun, setelah imunisasi dasar ke-4 dan saat masuk SD (6-7 tahun). Imunisasi tambahan dapat diberikan apabila ada resiko kontak dengan virus ganas.

d. Hepatitis BPencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksin hepatitis B yang dipakai untuk program pemerintah di Indonesia adalah vaksin buatan Korean Green Cross yang dibuat dari plasma darah penderita hepatitis B. Adapula vaksin yang dibuat secara sintetis. Vaksin ini dibuat dari sel ragi, misalnya H-B Vak II yang dikembangkan oleh MSD (Merck Sharp dan Dohme). Adapun cara pemakaiannya (vaksin dari Koerean Green Cross) sebagai berikut :

1. Imunisasi dasar dilakukan tiga kali. Dua kali pertama untuk merangsang tubuhmenghasilkan zat anti dan yang ketiga untuk meningkatkan jumlah zat anti yang sudahada

2. Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0 – 11 bulan) dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat satu kali lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai waktu pemberiansuntikan yang ketiga ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program diberikan 1bulan setelah suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam pelaksanaan,tetapi kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan dilakukansetiap 5 tahun sekali. e. CampakPencegahan penyakit campak dapat dilakukan melalui imunisasi. Imunisasi campak dilakukan ketika bayi berumur sekitar 9 bulan. Imunisasi campak hanya dilakukan satu kali dan kekebalannya bisa berlangsung seumur hidup. Imunisasi campak bisa diberikan sendiri atau bersama dalam imunisasi MMR (Sudarmanto, 1997 : 22).Jadwal Pemberian Imunisasi

Jenis Vaksin Jumlah Vaksinasi Selang Waktu Pemberian Sasaran1. BCG2. DPT3. Polio4. Hepatitis B5. Campak 1 kali3 kali(DPT 1, 2, 3)4 kali(Polio 1, 2, 3, 4)3 kali(Hepatitis B 1, 2, 3,)1 kali -4 minggu4 minggu4 minggu- Bayi 0-11 bulanBayi 2-11 bulanBayi 2 –11 bulanBayi 0-6 bulanAnak 9-11 bulanSumber : Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Tahun 1997Efek Samping dan Penatalaksanaan

a.BCGPembengkakan kelenjar regional menjadi pecah; ulkus, luka dibiarkan (tidak perlu diinsisiataupun kompres).

b. DPTEfek samping dan penatalaksanaan imunisasi DPT adalah sebagai berikut:1. Demam ringan berikan kompres dan anti piretik,2. Rasa sakit di daerah suntikan (1-2) hari kapan perlu berikan analgetik,3. Jarang demam tinggi atau kejang,4. Penanganan kejang positif, berikan anti convulsan.c. Polio

Efek samping imunisasi polio adalah sebagai berikut :1. Sangat jarang; bila terjadi kelumpuhan ekstremitas segera konsul,2. Diare,3. Dehidrasi (tergantung derajat diare, biasanya hanya diare ringan).

Hepatitis BTidak ada efek sampingnya.e. CampakEfek samping dan penatalaksanaan imunisasi campak adalah sebagai berikut :1. Demam ringan berikan kompres dan obat antipiretik,2. Nampak sedikit bercak merah pada pipi dan bawah telinga pada hari 7-8 setelah penyuntikantidak berbahaya lakukan observasi.(Dick. George, 1992 : 37)

Minggu, 02 November 2014

LOMBA BLOG : Bojonegoro Sehat, Produktif dan Bahagia

Dalam rangka Hari Blogger Nasional ke 7 dan Hari jadi bojonegoro ke 337. Dinas komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan Komunitas Blogger Bojonegoro menyelenggarakan lomba nge-Blog dengan tema “BOJONEGORO SEHAT, PRODUKTIF, DAN BAHAGIA”. Cakupan Temanya Antara lain:
  1. “LINGKUNGAN BERSINAR (Bersih, Indah, Sehat & Rapi)”
  2. “DESA SEHAT DAN CERDAS”
  3. “WONG JONEGORO SEHAT PRODUKTIF DAN BAHAGIA”
PERSYARATANNYA:
  • Pendaftaran lomba gratis
  • Bebas menggunakan blog engine apa saja (wordpress, blogspot, blogdetik, dan sebagainya), baik domain berbayar maupun yang gratis.
  • Tidak menggunakan blog komunitas / Instansi
  • Tulisan merupakan hasil karya individual, bukan jiplakan atau copy paste dari tulisan orang lain.
  • Belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
  • Tulisan menggunakan bahasa indonesia santai-sopan.
  • Artikel tidak mengandung SARA.
  • Artikel harus disertai foto sesuai tema yang dibahas.
  • Penggunaan istilah-istilah lokal (bahasa jonegoro) diperbolehkan selama itu diperlukan sebagai bahan referensi. Penting menggunakan istilah seperlunya, dan bila perlu dapat mencantumkan arti dalam bahasa indonesia.
  • Boleh mengirimkan lebih dari satu postingan.
  • Tulisan harus sesuai dengan cakupan tema yang telah ditentukan (pilih salah satu).
  • Peserta wajib memasang banner lomba di bawah ini pada widget atau di dalam postingan sebagai tanda keikutsertaan lomba blog (menyusul).
LANGKAH – LANGKAH PENDAFTARAN
  • Buatlah postingan yang akan diikutkan lomba.
  • Pastikan anda sudah mematuhi SEMUA persyaratan lomba.
  • Harus sudah mengirimkan link URL dari tulisan yang diposting (BUKAN TULISAN HALAMAN DEPAN BLOG) melalui formulir online yang tersedia. FORMULIR ONLINE KLIK DISINI
SISTEM PENILAIAN
  • Kesesuaian terhadap persyaratan
  • Orisinalitas Ide
  • Isi Postingan akurat (Data Valid)
  • Struktur Tulisan
  • Tata Letak atau Layout
  • Kualitas dan kuantitas komentar pembaca pada setiap artikel akan menjadi nilai tambah
  • Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
PERIODE LOMBA
  • Periode Lomba 28 Oktober – 2 Desember 2014
  • Periode Penjurian 3 Desember – 6 Desember 2014
  • Pengumuman pemenang 7 Desember 2014
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 7 Desember 2014 di www.bloggerbojonegoro.com dan www.kanalbojonegoro.com dan Pemenang akan dihubungi panitia.
HADIAH
Akan dipilih 3 (tiga) Pemenang Lomba yang akan mendapatkan masing-masing :
  • JUARA 1 : Uang Tunai Rp 1.000.000, Piagam dan Trophy
  • JUARA 2 : Uang Tunai Rp 750.000 , Piagam dan Trophy
  • JUARA 3 : Uang Tunai Rp 500.000 , Piagam dan Trophy
SEKERTARIAT LOMBA
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro Jl.Jendral Ahmad Yani 04 Bojonegoro.
Telepon: (0353) 881454 (Ibu Yuyun)
CP : 085731303020 (Dedexz) / 085731488663 (Fadly)
Email: info@bloggerbojonegoro.com
Web : www.bloggerbojonegoro.com

AYO IKUT WUJUDKAN BOJONEGORO SEHAT, PRODUKTIF DAN BAHAGIA
Kegiatan Lomba ini diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro bekerjasama dengan Komunitas Blogger Bojonegoro

Jumat, 13 Januari 2012

Bentuk - Bentuk Struktur Pasar

Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli

1. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak

- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain

- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)

- Posisi tawar konsumen kuat

- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata

- Sensitif terhadap perubahan harga

- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda

- Mirip dengan pasar persaingan sempurna

- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda

- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga

- Relatif mudah keluar masuk pasar

3. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :

- Harga produk yang dijual relatif sama

- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses

- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar

- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Pasar Monopoli

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

- Hanya terdapat satu penjual atau produsen

- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli

- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak

- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat

- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan

- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Tambahan :

- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.

- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

Selasa, 27 Desember 2011

Relational vs Flat File Databases


Flat flie database adalah suatu database yang didesain menyertakan suatu  tabel   tunggal. Flat   file  database  meletakkan  seluruh data  kedalam  tabel   tunggal,   atau daftar,  dengan kolom­kolom yang  merepresentasikan seluruh parameter. Sebuah flat file bisa terdiri dari banyak kolom, seringkali dengan duplikasi data  yang cenderung menyebabkan kerusakan data (data corruption). Jika Anda memutuskan untuk menggabungkan data diantara dua flat file, maka Anda harus melakukan copy dan paste informasi yang relevan dari satu file ke file yang lainnya. Disini tidak ada otomatisasi diantara dua flat file. Jika Anda memiliki dua atau lebih flat file yang berisi data alamat klien, sebagai contoh, klien telah berpindah alamat, maka Anda harus merubah secara manual alamat klien tersebut yang ada dalam setiap flat file. Perubahan informasi dalam satu file tidak memiliki sangkut paut dengan file   lainnya.   Flat   file  menawarkan     fungsionalitas   untuk   menyimpan   informasi, memanipulasi   kolom­kolom,  mencetak dan menampilkan informasi  yang terformat, pertukaran informasi dengan orang lain melalui email dan melalui internet. Beberapa flat file bisa dikerjakan pada   file­file   eksternal, seperti  text  editor, agar   memperluas fungsionalitas dan mengatur informasi yang berhubungan.
Dilain   pihak,   suatu  Relational   database,  menggabungkan   tabel­tabel   dengan   berbagai metode   untuk   dapat   berkerjasama.   Hubungan­hubungan   antar   tabel  data   dapat dibandingkan,   disatukan,   dan   ditampilkan   dalam  form­form  database.   Sebagian   besar relational database menawarkan fungsionalitas untuk berbagi (share) data:
  • Melalui jaringan
  • Melalui internet
  • Dengan laptop dan perangkat elektronik lainnya seperti palm pilots
  • Dengan software­software system yang lain
Mendesain flat file database adalah sederhana, dan memerlukan sedikit pengetahuan desain 
database. Flat file dapat dikembangkan dengan hanya menggunakan satu database engine. Flat file dapat dibuat dalam relational database engine dengan tidak mengambil manfaat atau keuntungan dari konsep­konsep desain relasional. Mendesain suatu relational database memerlukanperencanaan yang lebih dari pada  flat file database. Dengan flat  file, menambah informasi sepertinya perlu dipertimbangkan. Dengan relational database, dapatmenyimpan data kedalam tabel­tabel sedemikian rupa sehingga hubungan antar tabel dapat dimengerti.  Membangun   suatu   relational database   sangat   tergantung  pada   kemampuan Anda untuk menetapkan suatu model relasional. Model harus benar­benar menggambarkan penuh   bagaimana   data   diorganisir   dalam   ketentuan   struktur   data,   intergriti,  query, manipulasi, dan penyimpanan.
Relational database memungkinkan user­user untuk mendefinisikan kolom­kolom record tertentu sebagai key atau index, melakukan pencarian, menghubungkan record­record antar tabel dan menetapkan batasan­batasan integritas.  Query­query pencarian lebih cepat dan lebih  akurat jika  berdasarkan nilai­nilai  yang  telah diindex.  Record­record  tabel  dapat dengan   mudah   dihubungkan dengan nilai­nilai yang telah diindex.  Batasan­batasan integritas dapat ditetapkan untuk menjamin bahwa hubungan antar tabel tersebut syah. Jika Anda dapat  membuat  sebuah hubungan satu­ke­banyak  (one­to­many)  dalam  tabel­tabel data Anda , sebaiknya Anda menggunakan relational database karena flat file tidak cukup untuk menangani seluruh pemrosesan data yang Anda butuhkan.
Relational database menawarkan proses reporting yang lebih baik, dengan berbagai report 
generator   yang  memfilter   dan  menampilkan   kolom­kolom  pilihan.  Relational   database menawarkan   kemampuan  membuat  module­module   reporting  Anda   sendiri.   Sebagian besar relational database juga menawarkan kemampuan mengimpor dan mengekspor data dari software lainnya.

Terdapat   tiga   sistem  relational   database   yang   utama:   proprietary,     open   source,   dan 
embedded. Relational database yang proprietary biasanya memerlukan  penggunaan bahasa­bahasa pengembangan yang juga  bersifat proprietary guna menyempurnakan SQL. Sebagai contoh  MS Access yang menggabungkan visual basic dengan SQL.

Database­database   open   source,   seperti  MySQL,   didistribusikan   dengan   gratis   agar mendorong pengembangan user. Embedded dan relational database dikemas sebagai bagian dari paket ­ paket software  lainnya, seperti  paket­paket   software   tax­preparation.  Vendor mensuplai database,  dan  seluruh perlengkapan­perlengkapan manipulasi  yang berhubungan, untuk mengontrol   struktur   database.   Database­database   ini   biasanya   disertakan   oleh 
perlengkapan­perlengkapan yang mana menyediakan audit bekas­bekas transaksi.  

Senin, 12 Desember 2011

ALGORITMA PEMETAAN KE SKEMA ER RELASIONAL


1.      untuk setiap entity type E yang regular (non-weak) dalam skema ER, buat satu relasi R yang attributenya meliputi semua simple attribute dari E.    Untuk suatu composite attribute, hanya komponen simple attributenya yang dipetakan. Kemudian pilih satu key attribute dari E sebagai primary key dari R Jika key terpilih adalah composite, maka primary key dari R dibentuk dari satu set simple attribute dari composite
Note : Dalam langkah pertama ini, keterlibatan kunci tamu dan relationship attribute jangan dipikirkan dulu.
 2.      Untuk setiap weak entity type  W dalam skema ER dengan owner entity type E, buat satu relasi R yang attributenya meliputi semua simple attribute (atau simple component dari composite attribute).
Masukkan sebagai foreign key dalam R, Primary key attribute dari relasi-relasi yang merupakan owner/pemilik dari W (dapat diperoleh dengan memperhatikan identifying relationship type dari W).
Primary key dari R dibentuk dari kombinasi antara primary key dari relasi-relasi pemilik dan partial key dari weak entity type W (jika ada).
 3.      Untuk setiap binary 1:1 relationship type R dalam skema ER, perhatikan relasi-relasi S dan T yang berkorespondensi dengan entity type yang berpartisipasi dalam R. Kemudian, ambil salah satu relasi (misalkan S) dan cantumkan primary key dari T sebagai foreign key dalam S. Untuk kasus ini, S sebaiknya dipilih dari entity type yang berpartisipasi total dalam R (untuk mengurangi null value dari foreign key yang diambil dari T).
Notes :
Sebagai alternative untuk pemetaan dari 1:1 relationship type ini adalah dengan menggabungkan kedua entity types menjadi satu relasi tunggal. Cara ini terutama sangat sesuai bilamana kedua entity type berpartisipasi total dan tidak berpartisipasi dalam relationship type yang lain.
4.      Untuk setiap regular (non-weak relasi) binary 1 : N relationship type R, perhatikan relasi S yang mewakili entity type yang berpartisipasi pada sisi-N dari relationship type.
Cantumkan primary key dari relasi yang berperan pada sisi-1 sebagai foreign key dalam S, karena setiap entity instance pada sisi-N terkait dengan paling banyak satu entity instance pada sisi-1 dari relationship type. Kemudian, cantumkan semua simple attribute (atau simple component dari composite attribute) dari 1 relationship type sebagai attribute dalam S.
5.      Untuk setiap binary M : N relationship type R, buat satu relasi baru S untuk mewakili R. kemudian cantumkan sebagai foreign key dalam S. Primary key  dari relasi-relasi yang mewakili entity type yang berpartisipasi dalam R; dimana kombinasi dari primary keys ini akan membentuk primary key dari S juga, cantumkan semua simple attribute (semua simple component dari composite attribute) dari M:N relationship type sebagai attribute dari S.
Notes:
Binary relationship 1 : 1 atau 1 : N selalu dapat dipetakan seperti pada M:N relationship. Alternatife ini terutama sangat berguna bilamana relationship instances yang ada sangat sedikit (menghindari null values dalam foreign key).
Untuk kasus ini, primary key dari relasi ”relationship” hanya akan menjadi foreign key dari satu ”entity” relasi yang berpartisipasi. Jadi, untuk 1:N relationship, hanya pada sisi-N, sedang untuk 1:1 adalah entity relasi yang berpartisipasi total (jika ada) yang dipilih. 
6.      Untuk setiap multivalued attribute A, buat satu relasi baru R yang mencantumkan satu attribute yang mewakili A ditambah dengan primary key K (sebagai foreign key dalam R) dari relasi yang mewakili entity type atau relationship type yang mempunyai A sebagai attributenya. Primary key dari R adalah kombinasi A dan K. jika mulltivalued attribute adalah composite, maka hanya simple componentnya yang dicantumkan.
7.      Untuk setiap n-ary relationship type R (n>2), buat satu relasi baru S yang mewakili R. cantumkan sebagai foreign key attribute dalam S, primary key dari relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi juga cantumkan sebagai attribute dalam S. Semua  simple attribute(simple component dari composite attribute) dalam n-ary relationship type.
Primary key dari S biasanya berupa kombinasi dari foreign key yang mengacu pada relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi. Namun, jika ‘participation constraint’ (min, max) dari satu entity type E yang berpartisipasi dalam R mempunyai max=1, maka primary key dari S berupa satu-satu foreign key attribute yang mengacu pada relasi E’ (yang berkorespondensi dengan E). ini dilakukan karena setiap entity instance e dalam E hanya akan berpartisipasi dalam paling banyak satu relationship instance dalam R sehinggaia dapat secara unik mengidentifikasikan relationship instance dari R.