1. untuk setiap entity type E yang regular (non-weak) dalam skema ER, buat satu relasi
R yang attributenya
meliputi semua simple attribute dari
E. Untuk suatu composite attribute, hanya komponen
simple attributenya
yang dipetakan. Kemudian pilih satu key
attribute dari E sebagai primary key dari R Jika
key terpilih adalah composite, maka primary key dari R dibentuk dari satu set simple attribute dari composite
Note : Dalam langkah pertama ini, keterlibatan kunci tamu dan relationship
attribute jangan dipikirkan dulu.
Masukkan
sebagai foreign
key dalam R, Primary
key attribute
dari relasi-relasi yang merupakan
owner/pemilik dari W (dapat diperoleh dengan memperhatikan identifying
relationship type dari W).
Primary key
dari R dibentuk dari kombinasi antara
primary key dari relasi-relasi pemilik dan partial key
dari weak entity type W (jika ada).
Notes :
Sebagai alternative untuk pemetaan dari 1:1 relationship type ini adalah
dengan menggabungkan kedua entity types
menjadi satu relasi tunggal. Cara
ini terutama sangat sesuai bilamana kedua entity type berpartisipasi total dan
tidak berpartisipasi dalam relationship type yang lain.
4.
Untuk setiap regular
(non-weak relasi) binary 1 : N relationship
type R, perhatikan relasi S yang mewakili
entity type yang berpartisipasi pada sisi-N
dari relationship type.
Cantumkan
primary key dari relasi yang berperan pada sisi-1 sebagai foreign
key dalam S, karena setiap entity instance pada sisi-N terkait dengan
paling banyak satu entity instance pada sisi-1 dari relationship type.
Kemudian, cantumkan semua simple attribute
(atau simple component dari composite attribute) dari 1 relationship type
sebagai attribute dalam S.
5.
Untuk setiap binary M : N relationship type R, buat satu relasi baru S untuk mewakili R.
kemudian cantumkan sebagai foreign key
dalam S. Primary
key dari relasi-relasi yang mewakili
entity type yang
berpartisipasi dalam R; dimana kombinasi dari primary
keys ini akan membentuk primary key dari S juga, cantumkan semua simple attribute
(semua simple component dari composite attribute) dari M:N relationship type sebagai attribute dari S.
Notes:
Binary relationship 1 : 1 atau 1 :
N selalu dapat dipetakan seperti pada M:N
relationship. Alternatife ini terutama sangat berguna bilamana relationship instances
yang ada sangat sedikit (menghindari null
values dalam foreign key).
Untuk
kasus ini, primary key dari relasi ”relationship” hanya akan menjadi foreign key dari satu
”entity” relasi yang berpartisipasi. Jadi, untuk 1:N relationship, hanya pada
sisi-N, sedang untuk 1:1 adalah entity relasi yang berpartisipasi total (jika
ada) yang dipilih.
6.
Untuk setiap multivalued
attribute A, buat satu relasi baru R yang mencantumkan satu attribute yang mewakili A ditambah
dengan primary key K (sebagai foreign key dalam R) dari relasi yang mewakili
entity type atau relationship type yang mempunyai A sebagai attributenya.
Primary key dari R adalah kombinasi A dan K. jika mulltivalued attribute adalah composite,
maka hanya simple
componentnya yang dicantumkan.
7.
Untuk setiap n-ary
relationship type R (n>2), buat satu relasi baru S yang mewakili R.
cantumkan sebagai foreign key attribute dalam S, primary key dari relasi-relasi
yang mewakili entity types yang berpartisipasi juga cantumkan sebagai attribute
dalam S. Semua simple attribute(simple
component dari composite attribute) dalam n-ary relationship type.
Primary
key dari S biasanya berupa kombinasi dari foreign key yang mengacu pada
relasi-relasi yang mewakili entity types yang berpartisipasi. Namun, jika
‘participation constraint’ (min, max) dari satu entity type E yang
berpartisipasi dalam R mempunyai max=1,
maka primary key dari S berupa satu-satu foreign key attribute yang mengacu
pada relasi E’ (yang berkorespondensi dengan E). ini dilakukan karena setiap
entity instance e dalam E hanya akan berpartisipasi dalam paling banyak satu
relationship instance dalam R sehinggaia dapat secara unik mengidentifikasikan
relationship instance dari R.
0 komentar:
Posting Komentar