Sabtu, 18 Oktober 2008

DOA YANG MENGGANCAM

Yatuhan bertahun2 aku berdoa kepada MU mohon agar kau lepaskan aku darikemiskinan yang sekian lama menjerat kehidupan ku, tapi nyatanya sampai kini aku tetap miskin dan bahkan bertambah miskin, hingga aku mengangap bahwa TUHAN ku tak pernah mendengar do'a ku, apalagi mengabulkanya karena saat ini aku sedih tak punya apa2 selain badan dan sepasang pakaian yang ku kenakan, aku ingin memohon kepada MU untuk teraqir kalinya. Kalo sampai mata hari terbit besok hari ENGKAU tak menggabulkan doaku, aku mohon ampun pada MU bila aku berpaling dari MU". Itulah doa teraqir monsera, seorang penduduk yang tingal di pingiran kota ampari, ibu kota ndgara khlyana, setelah itu ia menutup pintu rumah tingal nya, menguncinya dan menyerah kan kunci kepada si empunya rumh yang telah berbulan bulan menagih tungakan uang sewa padanya.
" suatu saat saya akan kembali untuk membayar utangku"
siempunya rumah cuma tersenyum sinis dan membiyarkan monsera pergi. Monsera lalu berpamitan pda para tetanga, pemilik warung makanan, pemilik toko kelon tong, penjual minyak tanah, ialah semua yang berhutang padanya dg ucapan sama, "suatusaat saya akan kembali untuk membayar semua hutang ku"
dan semuanya juga membiaskannya pergi tanpa berharap monsera akan menepati janjinya. Lelaki berbadan ktrus itu lalu meningalkan ibu kota, berjalan kaki mdmasuki wilayah ber hutan, mencari kelinci, umbi2an,, dan buah2han, untuk bersantap malam, lalu tidur didahan besar menanti datangnya pagi. Monsera terbangun oleh tetesan embun yang membasai muka, dan setelah itu tak bisa tidur lagi sampai ufuk timur memerah, ia berdebar2 menungu terbitnxa matahari, berharap harap cemas membayangkan apa yang akan terjadi nanti. "apakah TUHAN mendemgarkan doa ku? Apakah TUHAN terusik dgn ancamanku?" sampai matahari terbit dan monsera meneruskan perjalanan yang tanpa tujuan ini, tak ada keajaiban istimewa terjadi. Monsera mulai putusasa, tapi terus berjalan meningalkan hutan dan memasuki padang rumput safana. Seperti ingin bunuh diri, monsera menamtang teriknya matahari tanpa berbekal setetespun air dan menantang dinginnya malam tanpa berbekal selembar selimut pun. Pada hari ke 7, monsera tergeletak tanpa daya diatas permukaan rumput, saat itu hujan turun deras. Kilat berkejap2 menerangi malam yang gelap. Gumtur memgeldgar. Seleret petir melesat menukik tajam, menyambar tubuh monsera. Pagi nya seorang saudagar kaya bernama sinara menemukan tubuh monsera yang hangus mengiranya ia sudah menjadi mayat. Sinara memggali lubang kubur, memdoakan monsera dan mengtburnya. Tapi begitu gumpalan tanah mengenai muka monsera, mosera sedidik bergerak, ternyata monsesa cuma mati suri. Sinara kaget sekali dan membawa monsera pulang kerumahnya di negeri salaban.*
setelah satubulan lebih dirawat keluarga sinara, luka bakar yang di derita monsera berangsu sembuh. Kesadarannya berangsur pulih. monsera mulai bisa bicara sepatah dua patah kata, tapi masih memderita amnesia. Masuk bulan ke 3 barulah ingatannya kembali normal, danbisa berbincang secara wajar dg orang2 disekitarnya, suatu hari monsera tertarik pada fnto lama keluarga sinara yang ditaruh d atas lemari pakaian. Lama monsera mengamati foto itu, lalu menunjuk seorang bocah yang ada di situ dan menanyakan pada sinara." ini saudaramu?". sinara agak kaget, lalu bercerita dg perasaan sedih. "ya, namanya sridar. Ia hilang pda waktu perang saudara 10 tahun yang lalu. Sampai sekarang tak pernah ada kepastian dia ataw sudah meningal. "dia masih hidup", kata monsera penuh kdpastian. "belum lama ini saya bertdmt dia di rodamar". "kamu yakin"?. "saya yakin". "tapi itu foto 25 th yg lalu, monsera bagaimana kamu yakin yang kamu temui di rodamar itu adalah sridar adik ku?". "sebaiknya kita sam2 pergi ke rodamar. Sridar tingal di salah satu perumahan sakyat di pinggir kota". Antara percaya dan tidak, sinara berangkat ke rndamar bersama sanak saudara yang lain, mengikuti petunjuk monsera. 3 hari 2 malam mereka berdua menyeberangi padang pasir dan berhasil menyeberangi rodamar dg selamat. Dg mudah monsera menunjukan jalan2 dalam kota yang harus di lalui, sampai aqirnya menemukan perumahan sakyat yang dimaksud. Dan berhasil mendmukan sridar! Tak terkira betapa gembiranya sinara dan sanak saudaranya, berjumpa kembali dg sridar yg sudah 10 th mereka angap hilang itu. Dan tidak terkira prasaan terima kasih mereka pada monsera yang telah membantu menemukan sridar. Belakamgan monsera nerasa takut dan heran pada dirinya sendiri, setelah sadar bahwa sebelum ini ia sama sekali belum pernah pergi ke rodamar. Jadi bagaimana ia bisa taw seseorang bernama sridar yang belum pernah di kenal nya tingal di sebuah kota yang belum pernah didatanginya pula? Kembali kerumah sinora, monsera meminjam foto yg lain, memgamati wajah2 dalam foto itu. Dalam waktu singkat ia ternyata bisa melihat perjalanan kehidupan orang yang diamatinya. Melihat istrinya melahirkan anak pertama. Dan melihat saat ini istrinya sedang belanja di pasar. {BERSAMBUNG}

0 komentar: