”Wi…Dewi…ayo bangun! Hari sudah siang, nanti kamu terlambat ke sekolah,” teriak ibu Dewi.
“Iya Bu, tunggu sebentar,” jawab Dewi sambil lari terbirit-birit ke kamar mandi karena sebentar lagi Putri sahabatnya akan datang menjemput. Pagi itu Dewi mendapat omelan yang tak putus-putus dari ibunya karena terlambat bangun sampai-sampai tidak sempat membantu ibunya membersihkan rumah. Tapi Dewi tidak pernah memperhatikan omelan ibunya karena ia sudah terbiasa mendengar omelan ibunya sebelum ia berangkat ke sekolah. Tak lama kemudian, suara klakson motor Putri terdengar dari luar pagar pertanda kalau Putri sudah datang. Putri dan Dewi adalah sahabat. Meskipun baru kenal saat masuk SMA, tapi mereka sudah seperti saudara.
Seperti biasa, mereka berdua yang saat ini duduk dikelas 1 SMA mengikuti pelajaran mereka. Di dalam kelas, Dewi lebih akrab dengan teman cowok daripada teman cewek. Memang sih, Dewi agak sedikit tomboy dari pada cewek lain karena ia memang tidak pernah diajarkan untuk menjadi anak yang manja dalam keluarganya. Dia satu-satunya anak perempuan di antara lima saudaranya.
Suatu hari, sepupunya datang kerumah. Dan pada hari itulah kisah cintanya bermula. Salah satu teman sepupunya yang bernama Rudi jatuh cinta pada pandangan pertama (kayak lagu aja). Rudi pun mulai melakukan PDKT mulai dari SMS, perhatian, telpon, dan lain-lain. Mereka berdua merasa nyaman dengan keberadaan mereka masing-masing.
Suatu hari yang tak pernah Dewi sangka, Rudi mengungkapkan perasaannya pada Dewi. Dewi bingung harus menjawab apa dan ia pun meminta waktu satu minggu untuk memikirkan jawaban atas cinta Rudi. Dewi merasa bingung karena ia tidak pernah percaya dengan cinta dan kesetiaan. Ia menganggap semua cowok itu playboy yang hanya suka mempermainkan perasaan cewek. Meskipun ia belum pernah sekalipun pacaran, tapi ia sudah tahu bagaiman kriteria cowok. Tapi bila berada di dekat Rudi, ia merasa nyaman. Ia tidak tahu mengapa dan ini membuatnya bingung. Apakah dia harus mengikuti kata hatinya untuk tidak percaya pada cinta atau mencoba membuka hatinya untuk Rudi. Tapi ia berusaha untuk tidak memikirkannya dulu karena besok adalah hari pertama ujian semester kedua yang menentukan Dewi naik kelas atau tidak.
Tak terasa semester sudah berlalu, tapi Dewi belum lega karena dia harus memberikan jawaban kepada Rudi. Ia mencoba bertanya kepada tantenya dan juga sepupunya tapi Dewi masih belum yakin akan cinta Rudi. Hingga saatnya tiba, mereka bicara berdua. Dan untuk pertama kalinya ia bicara berdua dengan seorang pria. Selama ini, orang tuanya selalu melarangnya terlalu dekat dengan cowok walaupun itu sepupunya sendiri. Dan hal yang membuat Rudi kecewa, ternyata Dewi menolak cintanya dengan alasan orangtua yang melarangnya pacaran. Tapi Rudi tetap berusaha meyakinkan Dewi, namun Dewi tak bisa merubah keputusannya. Malam itu Rudi sangat kecewa.
Tapi Rudi tidak mau menyerah begitu saja. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia menemukan seorang cewek yang ia inginkan. Cewek yang seperti Dewi. Meskipun namanya Dewi tapi sifatnya tomboy, selalu menjaga kepercayaan orang tua, dan yang jelas menurutnya Dewi adalah cewek yang selama ini dia cari.
Akhirnya Rudi memilih untuk menunggu Dewi sampai Dewi mau menerima cintanya. Entah sampai kapan itu akan berlangsung tapi Rudi tak pernah menyerah. Padahal Rudi tak tahu kalau Dewi hanya memanikan perasaannya saja untuk membalas dendam pada makhluk yang namanya cowok.
Setelah lama selalu bersama dengan Rudi, Dewi pun merasa aneh. Ia selalu merasanya nyaman, kadang merasa rindu, kadang merasa sepi jika Rudi tidak menghubunginya. Ia kadang bertanya apakah ini yang dinamakan cinta??? Satu hal yang membuat Dewi merasa nyaman karena Rudi tak seperti cowok yang lain. Menurutnya Rudi bukan tipe cowok yang membosankan alias cuek tapi butuh. Dia tahu kalau Rudi sayang padanya tapi Rudi tak mau terlalu memanjakannya hingga tidak membuat Dewi merasa bosan. Rudi juga bukan tipe cowok yang romantis karena Dewi sangat benci dengan cowok romantis. Setiap ditelefon mereka tak pernah cerita serius dan Rudi selalu membuat Dewi tertawa gembira. Kalau nggak curhat mereka saling mengejek satu sama lain.
Setiap pagi, Dewi dan Rudi selalu pergi jalan-jalan bersama dan yang pastinya Putri dan sepupunya Dewi juga ikut karena Dewi nggak mau berdua-duaan dengan Rudi. Mereka selalu pergi ke pantai melihat sunrise. Saat itu Dewi sangat senang sekali. Itu adalah saat yang tak terlupakan oleh mereka berdua. Saat melihat sunrise Rudi menanyakan bagaimana sebenarnya perasaan Dewi pada Rudi. Dan akhirnya tanpa Dewi sadari, ia telah jatuh cinta pada Rudi. Kejujuran itu membuat Rudi sangat senang dan menambah semangatnya untuk menunggu sang pujaan hatinya dan yang pastinya cinta Rudi semakin besar pada Dewi.
Hari-hari mereka lewati dengan canda tawa meskipun kadang-kadang Dewi marah pada Rudi, tapi itu semua hanya sekejap saja. Dewi kini mulai mencoba percaya pada cinta dan kesetiaan. Hingga di suatu malam, Dewi menelpon Rudi. Tanpa ia sangka ternyata saat itu Rudi sedang mabuk untuk yang pertama kalinya. Dewi sangat kaget tapi juga senang karena Dewi tahu bahwa segala sesuatu yang dikatakan oleh seseorang yang sedang mabuk adalah sesuatu yang benar yang tersimpan sejak lama. Selama Rudi mabuk, ia hanya mengatakan sesuatu yang membuat Dewi merasa bersalah. Rudi terus bertanya mengapa Dewi tidak menerima cintanya, padahal Rudi sangat mencintainya. Dewi sangat senang mendengar hal itu tapi juga membuatnya merasa bersalah. Karena dirinya Rudi menjadi mabuk.
Keesokan harinya, Dewi kembali menelpon Rudi. Ia menanyakan apakah semalam Rudi mabuk atau tidak, dan ternyata Rudi tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya semalam. Dewi hanya tertawa kecil mendengar Rudi yang kebingungan.
Tanpa terasa kedekatan mereka sudah berjalan beberapa bulan dan sekarang Dewi sudah duduk dikelas 2 SMA. Meskipun tanpa status tapi mereka tetap merasa nyaman. Yah bisa dibilang mereka berdua HTS. Setiap hari mereka lalui dengan cerita bahagia, cerita sedih, dan lain sebagainya. Ada satu hal yang membuat Dewi menyukai Rudi yaitu karena Rudi sangat pandai membuat puisi. Setiap saat, Rudi selalu membuatkan puisi yang indah untuk Dewi. Meskipun Dewi adalah tipe cewek yang tomboy, tapi dia sangat suka dengan puisi dan kata-kata mutiara.
Kemudian pada suatu malam, Rudi menelfon Dewi. Rudi mengatakan sesuatu hal yang membuat Dewi merasa terpukul. Suatu kejujuran dari Rudi yang sangat menyakitkan bagi Dewi. Rudi mengatakan bahwa saat ia mengungkapkan perasaannya pada Dewi, saat itu Rudi memiliki pacar. Namun Rudi mengatakan jika saat itu Dewi mau menerimanya maka ia akan memutuskan pacarnya itu.
Rudi pun mulai bercerita yang sejujurnya pada Dewi. Ternyata selama ini Rudi sudah pernah pacaran. Kata Rudi saat cintanya diterima memberikan kepuasan tersendiri. Terpikir dibenak Dewi bahwa kata hatinya yang mengatakan bahwa cowok itu playboy ternyata benar. Tapi Rudi berusaha untuk tidak kehilangan Dewi. Dia merasa bahwa Dewi beda dari cewek yang lain dan rasa cintanya pada Dewi itu tulus dari hati yang terdalam dan dia tidak mau kehilangan Dewi. Tapi Dewi terlanjur kecewa akan kejujuran Rudi.
Andai saja Rudi jujur sejak awal mungkin Dewi akan mengerti, tapi mengapa setelah hampir setengah tahun kedekatan mereka, baru saat itu Rudi jujur padanya. Dewi betul-betul kecewa pada Rudi. Mengapa di saat Dewi mulai mempercayai cinta dan kesetiaan, saat itu juga kejujuran Rudi membuyarkan kepercayaan itu. Dewi sangat bersyukur tidak menerima cinta Rudi dulu sehingga hatinya takkan terluka. Tapi meski begitu, tetap saja Dewi merasa sakit yang begitu dalam karena dia telah jatuh cinta pada Rudi. Orang yang selama ini telah membohonginya, orang yang selama ini telah memberikan arti dalam hidupnya, orang yang selama ini mengisi hari-harinya dengan canda dan kegembiraan.
Keesokan harinya, ia menelpon sepupunya dan mengungkapkan rasa kecewanya itu pada sepupunya. Dewi sangat marah pada sepupunya yang tak pernah memberi tahunya tentang hal tersebut. Tapi sepupunya mencoba meyakinkan Dewi kalau Rudi benar-benar sayang padanya. Sepupunya berkata bahwa Dewi harusnya bersyukur mendapatkan orang sebaik Rudi. Sangat jarang ada cowok yang ingin jujur pada orang yang dia sayang tentang segala perbuatan buruknya dimasa lalu.
Seminggu kemudian, Rudi meminta ijin untuk pergi ke Makassar selama enam bulan karena sudah kewajiban di sekolahnya bagi jurusannya yang sekarang menduduki kelas 3 SMA harus melaksanakan kegiatan penelitian ke Makassar. Dewi pun memberi ijin. Buatnya, Rudi sekarang tak lebih dari sekedar sahabatnya. Walaupun sekarang Rudi jauh, namun tak membuat Rudi menyerah untuk mendapatkan hati Dewi. Segala cara ia lakukan untuk mengembalikan kepercayaan Dewi yang telah hilang. Memang sulit mengembalikan kepercayaan seseorang apalagi ini bukan yang pertama kalinya Rudi berbohong pada Dewi namun hal ini adalah kebohongan terbesar bagi Dewi. Tapi Rudi tak mau menyerah begitu saja setelah ia tahu kalau Dewi juga pernah memiliki rasa cinta untuk dirinya.
Satu bulan berlalu tanpa Rudi. Akhirnya Dewi sadar bahwa kejujuran Rudi itu tidak salah. Dia mulai berpikir bahwa Rudi adalah orang yang pantas untuknya karena jarang ia menemukan seorang cowok yang mau jujur padanya seperti apa yang dikatakan sepupunya. Ia baru sadar bahwa ternyata ia masih sayang pada Rudi. Ia juga tak mau kehilangan orang yang telah memberi arti baru dalam hidupnya. Akhirnya Dewi memutuskan untuk memberikan kesempatan sekali lagi untuk Rudi. Kesempatan ini pun digunakan Rudi untuk memperbaiki semua kesalahannya dan berjanji tidak akan berbohong lagi. Setelah dua bulan lebih Rudi pergi, mereka berdua lose contact sebab handphone Rudi rusak.
Setelah lama tak ada kabar dari Rudi, Dewi merasa sangat rindu pada Rudi. Ia pun melepaskan rasa sepinya bersama ketiga sahabatnya. Di sekolah, Dewi mempunyai tiga sahabat cowok yang sangat baik. Semua masalah yang ia alami dengan Rudi selalu ia ceritakan pada mereka bertiga. Mereka adalah Andi, Arya, dan Aldi.
Suatu hari tiba-tiba saja Andi mengungkapkan perasaannya pada Dewi. Memang sebelumnya Dewi sudah merasa bahwa Andi suka padanya. Namun Dewi tidak menyangka kalau Andi akan mengungkapkan perasaannya padanya sebab setahunya Andi sudah memiliki pacar yang tak lain adalah temannya sendiri meski mereka berbeda kelas. Selama ini Dewi hanya menganggap Andi sebagai sahabat terbaiknya sebab sudah satu tahun mereka selalu bersama sejak mereka menduduki bangku SMA hingga sekarang. Dan juga satu hal yang membuat Dewi tak bisa menerima cinta Andi sebab Dewi hanya mencintai Rudi. Tapi Andi tetap saja tak mau menyerah meski Dewi telah menyuruhnya untuk melupakan perasaannya itu karena dia telah memiliki pujaan hati. Akhirnya Andi bisa mengerti namun tetap saja Andi tak mau membunuh perasaannya yang sejak lama ia simpan untuk Dewi. Tak lama kemudian Andi dan pacarnya putus. Entah apa yang terjadi di antara mereka namun sepertinya bukan karena adanya pihak ketiga di antara mereka.
Kini Andi dan Dewi hanya sebatas sahabat, namun Andi berharap lebih dari itu. Dewi pun merasa nyaman bila bersama Andi karena Andi sangat mirip dengan Rudi. Seminggu setelah Andi mengungkapkan perasaannya, ternyata Arya yang juga sahabat Dewi mengungkapkan perasaannya kepada Dewi. Tapi Dewi tidak bisa menerimanya karena alasan yang sama. Ketiga sahabat Dewi sangat melindungi dan menyayangi Dewi.
Hari-hari mereka lalui bersama. Namun sudah beberapa bulan Rudi tidak memberi kabar pada Dewi. Dewi merasa semakin kesepian. Untuk menghilangkan rasa sepinya, ia terus berada di dekat ketiga sahabatnya karena hanya mereka bertiga yang dapat membuat Dewi senang dan karena ia menganggap Andi itu adalah Rudi karena kemiripan sifat mereka. Tanpa Dewi sadari ia menyukai Andi. Dan pada saat yang bersamaan pula Rudi kembali menghiasi hari-harinya seperti dulu. Dewi tidak tahu harus berbuat apa. Dia sangat mencintai Rudi tapi juga menyukai Andi.
Dewi selalu menceritakan tentang sahabat-sahabatnya pada Rudi. Dan Rudi tahu kalau Andi dan Arya pernah mengungkapkan perasaannya pada Dewi. Saat ini Dewi sangat kebingungan. Dia mencintai Rudi tapi dia juga merasa nyaman bila berada di dekat Andi.
Tak lama kemudian Rudi pun kembali dan Dewi sangat senang. Kekuatan cinta mereka berdua kini semakin besar. Setelah satu tahun kedekatan mereka, sudah begitu banyak cerita cinta yang mereka lalui bersama. Dan kini Dewi hanya menganggap Andi sebagai sahabatnya karena ia sadar bahwa rasa cintanya pada Andi hanya karena melihat bayangan Rudi dalam diri Andi meski sebenarnya Andi tetap menyimpan perasaan pada dirinya.
Setelah semester pertama berlalu, sahabat dari mantan pacarnya Andi yang juga sahabat Dewi memberitahukan sesuatu hal pada Dewi. Ia bernama Indah. Indah mengatakan bahwa mantan pacarnya Andi yang bernama Luna sebenarnya masih menyukai Andi dan masih berharap Andi kembali ke pelukannya lagi.
Dewipun bertanya mengapa saat itu Luna memutuskan hubungannya dengan Andi. Indah pun mulai menceritakan semuanya pada Dewi. Kata Indah, Luna memutuskan hubungannya dengan Andi karena Luna tahu kalau sebenarnya Andi tidak memberikan seluruh cintanya pada Luna melainkan pada Dewi. Saat Luna tahu bahwa Andi hanya menyukai Dewi, ia sempat kesal. Ia merasa apa sih kelebihan Dewi bila dibandingkan dengan dirinya dan sempat merasa cemburu pada Dewi. Namun Indah memberi penjelasan yang membuat Luna mengerti mengapa Andi lebih menyukai Dewi. Pada saat itu juga Luna memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Andi. Meskipun Luna masih sangat mencintai Andi hingga kini dan Luna berharap suatu saat nanti Andi dapat mencintainya setulus hati. Luna menganggap kalau Andi itu beda dari cowok lain yang sering ia permainkan. Untuk pertama kalinya Luna mencintai seorang cowok dengan setulus hati.
Setelah mendengar cerita dari Indah, Dewi merasa sangat bersalah pada Luna. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan hal tersebut pada Andi, namun Andi tetap tak bisa melupakan cintanya pada Dewi. Dewipun berusaha memberikan pengertian pada Andi. Dia mengatakan bahwa terkadang kita tidak sadar bahwa orang yang mencintai kita adalah orang selama ini selalu menemani kita dan saat orang itu pergi, barulah kita sadar bahwa dia adalah cinta sejati kita. Dewi menyuruh Andi untuk tidak terlalu banyak berharap padanya sebab ia telah memiliki pujaan hatinya sendiri.
Andi mulai memikirkan kata-kata Dewi. Tidak seharusnya dia mencampakkan Luna yang sangat mencintainya dan mengharapkan Dewi yang jelas ia tahu bahwa Dewi telah memiliki pujaan hati yang lain. Andipun berusaha untuk melupakan perasaannya pada Dewi dan berusaha membuka hatinya untuk Luna. Ia berpikir kalau cinta tak selamanya harus memiliki.
Kini Dewi merasa lega karna Andi bisa menerima Luna kembali ke pelukannya. Akhirnya semua kembali seperti semula. Dewi kini sudah berstatus pacaran dengan Rudi, Andi kemudian kembali kepada Luna dan hal itu membuat Luna sangat senang karena Tuhan mau mendengar doanya, Arya dan Aldi juga kini telah memiliki belahan jiwa yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar