Kamis, 04 Maret 2010

PERDAGANGAN INTERNASIONAL


== Teori Perdagangan Internasional ==

Menurut '''[[Amir M.S]]'''., bila dibandingkan dengan pelaksanaan [[perdagangan]] di dalam negeri, perdagangan [[internasional]] sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, [[bahasa]], [[mata uang]], taksiran dan timbangan, dan [[hukum]] dalam perdagangan.

=== Model Ricardian ===
[[Model Ricardian]] memfokuskan pada [[kelebihan komparatif]] dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

=== Model Heckscher-Ohlin ===
[[Model Heckscgher-Ohlin]] dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam [[faktor]] [[pendukung]]. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan meng[[ekspor]] [[barang (ekonomi)|barang]] yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai [[Pradoks Leotief]], yang dibuka dalam uji empiris oleh [[Wassily Leontief]] yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.

=== Faktor Spesifik ===
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada ''term'' sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.

=== Model Gravitasi ===
[[Model gravitasi perdagangan]] menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru [[hukum gravitasi]] Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa [[ekonometri]]. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
=== Model Ricardian ===
[[Model Ricardian]] memfokuskan pada [[kelebihan komparatif]] dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
=== Model Heckscher-Ohlin ===
[[Model Heckscgher-Ohlin]] dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam [[faktor]] [[pendukung]]. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan meng[[ekspor]] [[barang (ekonomi)|barang]] yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai [[Pradoks Leotief]], yang dibuka dalam uji empiris oleh [[Wassily Leontief]] yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
=== Faktor Spesifik ===
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada ''term'' sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengednalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
=== Model Gravitasi ===
[[Model gravitasi perdagangan]] menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru [[hukum gravitasi]] Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa [[ekonometri]]. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
== Manfaat perdagangan internasional ==
Menurut '''[[Sadono Sukirno]]''', manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.

*'''Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri'''{{br}}Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi [[geografi]], [[iklim]], tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

*'''Memperoleh keuntungan dari spesialisasi'''{{br}}Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu [[negara]] dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

* '''Memperluas pasar dan menambah keuntungan'''{{br}}Terkadang, para [[pengusaha]] tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya [[harga]] produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

* '''Transfer teknologi modern'''{{br}}Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara [[manajemen]] yang lebih modern.
== Faktor pendorong ==
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :

*Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
*Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan [[pendapatan nasional|pendapatan negara]]
*Adanya perbedaan kemampuan penguasaan [[ilmu pengetahuan]] dan [[teknologi]] dalam mengolah sumber daya [[ekonomi]]
*Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu [[pasar]] baru untuk menjual produk tersebut.
*Adanya perbedaan keadaan seperti [[sumber daya alam]], [[iklim]], [[tenaga kerja]], [[budaya]], dan jumlah [[penduduk]] yang menyebabkan adanya perbedaan hasil [[produksi]] dan adanya keterbatasan [[produksi]].
*Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
*Keinginan membuka [[kerja sama]], hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
*Terjadinya era [[globalisasi]] sehingga tidak satu negara pun di [[dunia]] dapat hidup sendiri.
== Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional ==
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian [[bilatera]] antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam [[Merkantilisme]] kebanyakan negara memiliki [[tarif]] tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di [[Britania]], ada kepercayaan akan [[perdagangan bebas]] menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak [[Perang Dunia II]], perjanjian [[multilateral]] kontroversial seperti [[GATT]] dab [[WTO]] memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut terkadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.

Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka terkadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi [[tarif]] untuk [[agrikultur]] oleh [[Amerika Serikat]] dan [[Eropa]]. [[Belanda]] dan [[Inggris Raya]] keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang [[Amerika Serikat]], [[Inggris]], [[Australia]] dan [[Jepang]] merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan [[fasilitasi perdagangan]]. Wujud lain dari [[biaya transaksi]] dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur [[cukai]].

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.

Selama [[reses]] ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan arif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama [[Depresi Besar]] membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.

Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti [[MerCOSUR]] di Amerika Selatan, [[NAFTA]] antara Amerika Serikat, [[Kanada]] dan [[Meksiko]], dan [[Uni Eropa]] anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari ''Free Trade Area of America'' (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti [[MAI]] (''[[Multilateral Agreement on Invesment]]'') juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

0 komentar: