Bulan ini, Facebook, situs jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg mengimplementasikan tampilan baru dalam rangka membuatnya lebih serupa dengan layanan micro blogging, Twitter. Menurut penjelasan Chris Cox, Director of Product Facebook pada blog resmi Facebook.
Fitur yang akan ditingkatkan oleh situs jejaring sosial itu setelah mendapatkan masukan besar-besaran adalah dari sisi data pengguna. Selain itu kini pengguna juga akan mendapatkan live update serta filter terhadap friend list.
“Redesain merupakan hal yang sulit dilakukan, salah satunya alasannya adalah sulitnya perubahan untuk di terima. Alasan lain adalah karena kami melewatkan beberapa perbaikan yang menurut pengguna seharusnya kami lakukan,” kata Cox.
Panel menu utama di situs Facebook merupakan bagian yang akan mendapatkan perubahan signifikan. Facebook mengklaim bahwa di sinilah sebagian besar tanggapan pengguna difokuskan. Ini membuat Facebook memutuskan untuk berkonsentrasi dalam “melakukan perbaikan secepatnya dan dalam tempo beberapa minggu ke depan.”
Live stream updating juga akan menambahkan kemampuan untuk melakukan update otomatis, sehingga pengguna tidak lagi perlu melakukan refresh tampilan situs. Selain itu, jika seorang teman pengguna di-tag pada sebuah foto, itu akan langsung muncul di menu update informasi pengguna. Sebelumnya pengguna harus menekan tombol refresh atau reload pada browsernya setiap kali mereka ingin melihat informasi terbaru di Facebook mereka.
Perbaikan lain yang dilakukan adalah memindahkan notifikasi friend request dan undangan event ke sisi kiri atas dan daftar teman yang memungkinkan pengguna untuk membuat daftar teman yang baru yang akan difilter informasinya agar muncul di bagian informasi utama Facebook. Meski begitu, bookmark aplikasi akan terus disediakan pada toolbar, di sisi kiri bawah situs.
Sebagian besar pengguna yang kecewa dengan tampilan Facebook yang baru kemungkinan akan sedikit terobati rasa kecewanya karena keputusan Facebook yang mendengarkan masukan penggunanya. Tetapi kritikus menganggap keputusan tersebut sebagai keputusan yang buruk. Pasalnya, meski hanya sekitar 1 persen dari pengguna Facebook yang mengajukan komplain terhadap tampilan baru situs jejaring sosial tersebut, tetapi angka 2 juta pengguna masih cukup signifikan.
Sebelumnya, Facebook telah melakukan beberapa kali perubahan desain dan mengabaikan komplain dari penggunanya. Tetapi kali ini, seperti halnya ketika mereka melakukan perubahan pada Terms of Service, jumlah pengguna yang komplain bertambah sepuluh kali lipat. Dari sekitar 200 ribu pengguna yang komplain tahun lalu, komplain pengguna sampai akhir pekan lalu mendekati 2 juta orang. Tampaknya Facebook tidak ingin mengambil risiko untuk kehilangan pengguna dalam jumlah yang sebesar itu. (vivanews)
0 komentar:
Posting Komentar