Kamis, 18 Februari 2010

Penguatan, Variasi dan Ketrampilan Menjelaskan dalam Mengajar


Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak meny enangkan.

Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memelihara iklim belajar yang kondusif.

Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan

Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Penguatan verbal adalah pemberian penguatan yang berupa pujian yang dinyatakan dengan ucapan kata atau kalimat, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan bahasa tubuh (body language). Penggunaan kedua bentuk penguatan itu dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau belajar lebih giat lagi dan lebih bermakna.

Penggunaan penguatan dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Penguatan dengan maksud seperti itu terdiri dari penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif berupa pemberian ganjaran untuk merspons perilaku siswa yang sesuai dengan harapan guru sehingga ia tetap merasa senang mengikuti pelajaran di kelas. Penguatan negatif berupa penghentian keadaan yang kurang menyenangkan sehingga siswa merasa terbebas dari keadaan seperti itu.

Agar memberi pengaruh yang efektif, semua bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Di samping itu juga perlu diingat bahwa penguatan harus diberikan dengan hangat dan penuh semangat, harus bermakna bagi siswa, dan jangan menggunakan kata-kata yang tidak pada tempatnya.

Hakikat dan Manfaat Variasi Dalam kegiatan pembelajaran

Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran.

Komponen dan Prinip-prinsip Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu variasi gaya mengajar, variasi pengalihan penggunaan indra, dan variasi pola interaksi. Variasi gaya mengajar meliputi suara jeda, pemusatan, gerak dan kontak pandang. Variasi pengalihan penggunaan indra dapat dilakukan dengan pemanipulasian indra pendengar, penglihatan, pencium, peraba dan perasa. Komponen variasi ini erat kaitannya dengan variasi penggunaan media atau alat bantu pembelajaran. Variasi pola interaksi mencakup pola hubungan guru dan siswa.

Penerapan keterampilan mengadakan variasi harus dilandasi dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan materi dan latar belakang sosial budaya serta kemampuan siswa, berlangsung secara berkesinambungan, serta dilakukan secara wajar dan terencana

Pengertian Menjelaskan

Pengertian menjelaskan dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran mengacu kepada perbuatan mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana dan sistematis sehingga dalam penyajiannya siswa dengan mudah dapat memahaminya.

Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar.

Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.

Komponen-komponen dan Prinsip-Prinsip Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan merencanakan penjelasan mencakup (a) isi pesan yang dipilih dan disusun secara sistematis disertai dengan contoh-contoh dan (b) hal-hal yang berkaitan dengan siswa.

Keterampilan menyajikan penjelasan mencakup (a) kejelasan, (b) penggunaan contoh dan ilustrasi yang mengikuti pola induktif dan deduktif (c) pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting, serta (d) balikan.

Penyajian penjelasan harus didasari prinsip-prinsip (a) adanya relevansi antara penjelasan dengan tujuan pembelajaran, (b) sesuai dengan keperluan, (c) mengingat latar belakang dan kemampuan siswa, (d) diberikan secara spontan atau sesuai dengan rencana yang telah disiapkan, dan (e) isi penjelasan bermakna bagi siswa

Sumber Buku Kemampuan Dasar Mengajar Karya Edi Soegito dan Yuliani Nurani

0 komentar: